Kamis, 30 Desember 2010

Rajin Jogging Bikin Orang Makin Pintar

http://bwakeling.files.wordpress.com/2010/04/fat_man_running-1.jpg



Jepang, Jogging atau berlari disukai banyak orang karena mudah dilakukan dan murah meriah. Selain membuat tubuh sehat, rajin melakukan jogging juga bisa membuat orang makin pintar.

Beberapa penelitian modern telah mengkategorikan jogging sebagai olahraga yang cocok dilakukan untuk semua kelompok usia, karena tidak memerlukan peralatan dan persyaratan khusus untuk melakukannya.

Tak hanya itu, penelitian juga menemukan bahwa jogging yang dilakukan secara rutin dan konsisten dapat pula menjadi latihan otak yang dapat meningkatkan kemampuan intelektualitas.

"Jogging tidak hanya bermanfaat untuk otot tetapi juga otak Anda," jelas Dr Kisou Kubota, pemimpin studi dari Nihon Fukushi University di Handa, Jepang, seperti dilansir Preventdisease, Kamis (30/12/2010).

Menurut Dr Kubota, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin melakukan jogging dapat mengalami perbaikan memori, kemampuan mental serta fungsi kognitif yang signifikan. Olahraga ini juga dapat membantu memerangui depresi.

Dalam penelitian ini, tim Dr Kubota mempelajari tujuh orang muda yang sehat dengan memulai jogging selama 30 menit, 2 sampai 3 kali seminggu paling sedikit selama 12 minggu.

Setiap partisipan juga menjalani serangkaian tes berbasis komputer yang kompleks, untuk membandingkan kemampuan memori sebelum dan sesudah program jogging dilakukan.

Hasilnya, setelah 12 minggu melakukan jogging, nilai tes secara signifikan meningkat. Ini menunjukkan bahwa jogging tidak hanya memberikan manfaat kesehatan pada tubuh, tetapi juga pada otak.

Alasan bagaimana olahraga ini bisa memperkuat ketajaman mental belum jelas, tetapi penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jogging bisa mempertahankan aliran darah yang sehat dan oksigen yang dapat melindungi otak.

"Suatu hari nanti hasil penelitian ini dapat membantu dokter dan menemukan cara bahwa latihan jogging dapat membantu pasien Alzheimer untuk meningkatkan fungsi kognitifnya," tutup Dr Kubota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar